Hampir 80 persen aplikasi yang saya akses di layar digital saya adalah YouTube. Di YouTube, iklan adalah sumber penghasilan mereka untuk memutar bisnis dan terus berinovasi. Iklan di YouTube adalah sesuatu hal yang menyebalkan dan menghabiskan waktu saya yang berharga walaupun 1 detik. YouTube mulai menyisipkan iklan di setiap video yang sesuai dengan kriteria mereka mulai tahun 2016. Dua tahun kemudian, YouTube merilis fitur YouTube Premium yang mana saya bisa mengabaikan iklan-iklan di setiap video. Walaupun layanan ini efektif, kini para konten kreator semakin kreatif dengan menyisipkan iklan di video buatan mereka.
Saya mulai berlangganan YouTube Premium di tahun 2019 karena saya tidak ingin iklan muncul di video yang saya tonton dan tidak ingin membuang sepersekian detik waktu yang berharga. Ada dua fitur dari YouTube Premium yang memberikan keuntungan untuk saya selain fitur mengabaikan iklan. Dua fitur itu adalaha picture in picture dan background play. Fitur picture in picture membuat saya bisa menonton video dari YouTube sembari membuka Telegram ataupun browsing Chrome. Fitur background play memberi saya kemudahan untuk mendengar YouTube saat ponsel pintar saya dalam mode layar mati (off display). Sekarang, harga berlangganan YouTube Premium per bulan mencapai 65 ribu per bulan (termasuk PPN 11%). Tahun depan PPN sudah naik menjadi 12% dan saya berharap masih bisa berlangganan YouTube Premium.